Menikah? Bukan Tidak Mau tapi Mulia Dalam Kesendirian
Menikah?
Bukannya tidak mau
Tapi amanah orang tua
Senyum harapan ibu
Membagi waktu-ku tak mampu
Puasa dan kegiatan positif
Belajar giat, lalu lulus secepatnya
Karena ku sadar
Satu menit terlambat lulus
Satu menit pula terlambat menikah
Bukannya tidak mau
Tapi hutang orang tuaku
Adik-adikku bersandar di pundak-ku
Tak ingin keluarga-ku
Jatuh di bawah
Pandangan mata manusia
Aku salut
Kalian menikah sambil kuliah
Begitu lulus langsung
Menyempurnakan setengah agama
Sangat ingin seperti kalian
Aku lebih saluti kalian
Setelah amanah usai
Kukabarkan dan kalianpun
Segera menawarkan calon
Karena Jomblo
Tidak butuh banyak motivasi
Tetapi butuh dibawakan calon
Meskipun sindiran itu main-main
Tapi terkadang menusuk
Akupun memaafkan
Karena itu tanda cinta kalian
Untuk saat ini, maaf
Doa kalian
Lebih kami harapkan
Daripada sindiran apalagi hinaan
Beruntunglah kami dengan agama
Puasa bagi pemuda
Kegiatan positif pemuda
Kami tenang menjalani dunia
Dengan ridha Rabb kami
ﺇِﺫَﺍ ﺗَﺰَﻭَّﺝَ ﺍﻟﻌَﺒْﺪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﻤَّﻞَ ﻧَﺼْﻒَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ، ﻓَﻠْﻴَﺘَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ ﺍﻟﺒَﺎﻗِﻲ
“Jika seseorang menikah , maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya .” (HR. Al Baihaqi, shahih)
*)Teruntuk saudaraku, Para JoMBa
(Jomblo-Mulia-Bahagia)
Note: Jika mampu menikah sambil kuliah lakukanlah
Menikah sambil menaggung amanah lainnya, lakukanlah
Menikah sangat banyak keutamaannya
@Dalam sebuah antrian, Sumbawa Besar – Sabalong Samalewa
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Artikel asli: https://muslimafiyah.com/bukan-tidak-mau-tapi-mulia-dalam-kesendirian.html